Custom Search
Saturday, March 21, 2015
KISAH PEMUDA YANG TERKURUNG DI DALAM GUA
Dalam
sebuah hadits riwayat Imam Bukhari Muslim dikisahkan, ada tiga orang pemuda
pergi hendak beribadah kepada Allah. Dalam perjalanan hujan turun sangat lebat
sekali. Lalu mereka pun berlindung di dalam sebuah gua. Tiba-tiba jatuh
sebuah batu sangat besar menutupi mulut gua. Ketiga-tiga pemuda itu
akhirnya terkurung dan tidak dapat keluar.
Salah
seorang diantara mereka berkata kepada yang lainnya, “Wahai hamba Allah, demi
Allah, tidak ada yang dapat menyelamatkan kita sekarang ini kecuali Allah Swt.
Barangkali ada amal paling baik yang pernah kita lakukan yang dapat kita
kemukakan kepada-Nya untuk menyelamatkan kita dari musibah ini”.
Pemuda pertama
berkata, “Ya Allah, saya pernah terpikat kepada seorang wanita yang sangat
cantik. Kerana aku memiliki kekuasaan dan kekayaan, lalu aku
bayar wanita itu dengan harga yang dikehendakinya. Ketika
kami berdua-duaan dan aku mempunyai kesempatan untuk berbuat zina,
tiba-tiba aku ingat siksa-Mu ya Allah, lalu aku batalkan niat buruk
itu. Ya Allah, seandainya apa yang aku perbuat itu baik menurut-Mu, tolong
geserkan batu besar yang menghalangi mulut gua ini.”
Selesai pemuda itu
berkata-kata, tiba-tiba batu besar yang menutupi mulut gua itu bergeser
sedikit, tetapi mereka belum dapat keluar.
Lalu
pemuda kedua pun berkata, “Ya Allah, aku pernah menyuruh sekelompok
orang bekerja dengan upah masing-masing setengah dirham. Ketika mereka
selesai bekerja, aku terus membayar upahnya. Tiba-tiba ada salah
seorang daripadanya menolak mengambil upah itu, karena ia merasa
melakukan dua pekerjaan sekaligus. Ia hanya ingin diupah sebanyak
satu dirham. Kerana tidak bersetuju dengan jumlah upahnya, orang itu lalu
pergi begitu saja tanpa mengambil upahnya terlebih dahulu.Sepeninggalan orang
itu, aku investasikan uangnya yang setengah dirham itu sehingga menghasilkan
banyak keuntungan. Pada suatu hari orang tadi datang semula dan meminta
upahnya yang setengah dirham itu. Lalu aku berikan kepadanya 10 ribu
dirham dari keuntungan uangnya yang setengah dirham dari upahnya dahulu.
Orang tersebut terkejut dan mengatakan: “Jangan kamu bergurau,
upah aku dahulu bukan sebesar ini tetapi hanya setengah dirham”.
Lalu aku jelaskan, bahwa uangnya yang setengah dirham itu telah aku investasikan
sehingga terus bertambah sampai sebanyak ini. Setelah jelas, dia pun
mengambilnya dengan penuh bahagia dan rasa syukur. Ya Allah, Engkau Maha
Tahu, aku melakukan itu semata-mata kerana mengharapkan keredhaan-Mu. Ya
Allah, jika apa yang aku lakukan itu baik menurutMu, tolong angkat batu
yang menghalangi tempat keluar kami ini.”
Lalu batu itu bergeser
kembali, namun mereka tetap belum dapat keluar.
Pemuda
yang ketiga pula lalu berkata, “Ya Allah, kedua orang tua ku sudah
sangat tua. Meskipun demikian, aku sangat menyayangi keduanya dan aku
tidak pernah minum atau makan sebelum keduanya minum dan makan. Suatu
hari aku bawakan sebotol air susu untuk keduanya namun mereka sedang tidur
dengan nyenyaknya. Aku tidak berani membangunkannya, lalu aku tunggu
sehingga keduanya bangun. Meskipun anak aku waktu itu menangis meminta
susu itu, namun aku tidak memberikannya sebelum kedua orang tua aku
meminumnya terlebih dahulu. Apabila kedua orang tua
ku bangun, aku terus memberinya minum. Ya Allah, Engkau Maha Tahu,
apa yang aku perbuat itu semata-mata karena mengharap keredhaan-Mu,
maka tolong alihkan batu ini supaya kami dapat keluar”. Akhirnya batu itu
bergeser kembali dan akhirnya mereka dapat keluar dari gua tersebut
dengan selamat. (HR.Bukhari dan Muslim).
Pelajaran yang dapat
diambil
~ Allah memberikan bantuan kepada mereka yang
benar-benar berdoa dengan penuh keikhlasan kepadaNya.
~ Dalam kesempitan, kita dibolehkan bertawassul dengan
amal kebajikan yang kita lakukan.
~ Bertawassul juga merupakan salah satu ciri dalam
Ahlus Sunnah Wal Jamaah
~ Dalam melaksanakan sesuau pekerjaan sebaiknya bermufakat
terlebih dahulu sebab mufakat itu membawa berkat
~ Berbakti kepada ibu bapa adalah satu amalan soleh
~ Berlaku jujur dalam perniagaan juga amalan soleh
~ Mengelak dari melakukan perzinaan adalah amalan
soleh
- Menghormati hak orang lain
11:09 AM
admin
No comments
Sunday, March 8, 2015
Pintu-Pintu Masuknya Setan Kedalam Diri Manusia
Pintu tempat masuknya setan adalah semua sifat kemanusiaan manusia yang tidak baik. Berarti pintu yang akan dimasuki setan sebenarnya sangat banyak. Di antara pintu-pintu besar yang akan dimasuki setan itu adalah:
1. Marah
Marah adalah kalahnya akal oleh setan. Bila manusia marah maka setan bisa mempermainkannya seperti anak-anak mempermainkan kelereng atau bola. Orang marah adalah orang yang sangat lemah di hadapan setan.
2. Hasad
Hasad ialah perasaan tidak senang melihat orang lain mendapatkan kenikmatan (kesenangan). Hasad dapat membuat seseorang mudah membuat dan menyebarkan berita yang tidak benar (kejelekan) orang lain yang tidak ada buktinya. Sifat hasad mudah membuat gosip (berita tidak benar) terhadap orang yang tidak disukainya.
Manusia bila hasad dan tamak menginginkan sesuatu dari orang lain maka ia akan menjadi buta. Rasulullah bersabda: ”Cintamu terhadap sesuatu bisa menjadikanmu buta dan tuli” Mata yang bisa mengenali pintu masuknya setan akan menjadi buta bila ditutupi oleh sifat hasad dan ketamakan sehingga tidak melihat. Saat itulah setan mendapatkan kesempatan untuk masuk ke hati manusia sehingga orang itu mengejar untuk menuruti syahwatnya walaupun jahat.
3. Perut kenyang
Rasa
kenyang menguatkan syahwat yang menjadi senjata setan. Dalam satu riwayat
disebutkan bahwa Iblis pernah menampakkan diri di hadapan Nabi Yahya bin
Zakariyya a.s. Beliau melihat pada setan beberapa belenggu dan gantungan
pemberat untuk segala sesuatu seraya bertanya. Wahai iblis belenggu dan
pemberat apa ini? Setan menjawab: Ini adalah syahwat yang aku gunakan untuk
menggoda anak cucu Adam.Yahya bertanya: Apa hubungannya pemberat ini dengan
manusia ? Setan menjawab: Bila kamu kenyang maka aku beri pemberat sehingga
engkau enggan untuk sholat dan dzikir. Yahya bertanya lagi: Apa lainnya? Tidak
ada! Jawab setan. Kemudian Nabi Yahya berkata:
Demi Allah aku tidak akan
mengenyangkan perutku dengan makanan selamanya.
Iblis berkata. Demi Allah saya tidak
akan memberi nasehat pada orang muslim selamanya.
Kebanyakan makan mengakibatkan
munculnya enam hal tercela:
» Menghilangkan rasa takut kepada
Allah dari hatinya.
» Menghilangkan rasa kasih sayang
kepada makhluk lain karena ia mengira bahwa semua makhluk sama kenyangnya
dengan dirinya.
» Mengganggu ketaatan kepada Allah
» Bila mendengarkan ucapan hikmah ia
tidak mendapatkan kelembutan
» Bila ia bicara tentang ilmu maka
pembicaraannya tidak bisa menembus hati manusia.
» Akan terkena banyak penyakit
jasmani dan rohani
4. Cinta perhiasan dan
perabotan rumah tangga
Bila
setan melihat hati orang yang sangat mencintai perhiasan dan perabotan rumah
tangga dan kekayaan lainnya maka iblis bertelur dan beranak dan menggodanya
untuk terus berusaha melengkapi semua perabotan rumahnya, menghiasi temboknya,
langit-langitnya dst. Akibatnya umurnya habis disibukkan dengan perabotan rumah
tangga yang merupakan kehidupan dunia sementara dan melupakan dzikir kepada
Allah.
5. Tergesa-gesa dan tidak
melakukan receck
Rasulullah
pernah bersabda: "Tergesa-gesa termasuk perbuatan setan dan hati-hati
adalah dari Allah SWT". Allah berfirman: ”Manusia diciptakan tergesa-gesa”
dalam ayat lain ditegaskan: Sesungguhnya manusia itu sangat tergesa-gesa.
Mengapa kita dilarang tergesa-gesa? Semua perbuatan harus dilakukan dengan
pengetahuan dan penglihatan mata hati. Penglihatan hata hati membutuhkan
perenungan dan ketenangan. Sedangkan tergesa-gesa menghalangi itu semua. Ketika
manusia tergesa-gesa dalam melakukan kewajiban maka setan menebarkan
kejahatannya dalam diri manusia tanpa disadari.
6. Mencintai harta
Kecintaan
terhadap uang dan semua bentuk harta akan menjadi alat hebat bagi setan. Bila
orang memiliki kecintaan kuat terhadap harta maka hatinya akan kosong. Kalau
dia mendapatkan uang sebanyak satu juta di jalan maka akan muncul dari harta
itu sepuluh syahwat dan setiap syahwat membutuhkan satu juta. Demikianlah orang
yang punya harta akan merasa kurang dan menginginkan tambahan lebih banyak
lagi.
7. Ta’assub bermadzhab dan
meremehkan kelompok lain.
Orang yang ta’assub dan memiliki
anggapan bahwa kelompok lain salah sangat berbahaya. Orang yang demikian akan
banyak mencaci maki orang lain.
Meremehkan
dan mencaci maki termasuk sifat binatang buas. Bila setan menghiasi pada
manusia bahwa ta'assub itu seakan-akan baik dan hak dalam diri orang itu maka
ia semakin senang untuk menyalahkan orang lain dan menjelekkannya.
8. Kikir dan takut miskin.
Sifat
kikir ini mencegah seseorang untuk memberikan infaq atau sedekah dan selalu
menyeru untuk menumpuk harta kekayaan dan siksa yang pedih adalah janji orang
yang menumpuk harta kekayaan tanpa memberikan haknya kepada fakir miskin.
Khaitsamah bin Abdur Rahman pernah berkata: Sesungguhnya setan berkata: Anak
cucu Adam tidak akan mengalahkanku dalama tiga hal perintahku: Aku perintahkan
untuk mengambil harta dengan tanpa hak, menginfaqkannya dengan tanpa hak dan
menghalanginya dari hak kewajibannya (zakat).
Sufyan berkata: Setan tidak
mempunyai senjata sehebat senjata rasa takutnya manusia dari kemiskinan.
Apabila ia menerima sifat ini maka ia mengambil harta tanpa hak dan
menghalanginya dari kewajiban zakatnya.
9. Memikirkan Dzat Allah
Orang
yang memikirkan dzat Allah tidak akan sampai kepada apa yang diinginkannya ia
akan tersesat karena akal manusia tidak akan sampai kesana. Ketika memikirkan
dzat Allah ia akan terpeleset pada kesyirikan.
10. Suudzon terhadap orang
Islam/ ghibah.
Allah berfirman dalam Surat Al
Hujuroot 12 sbb.:
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari
kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang
lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah
mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."
Rasulullah
pernah bersabda: "Jauhillah tempat-tempat yang bisa memunculkan prasangka
buruk.
Kalau
ada orang yang selalu suudzon dan selalu mencari cela orang lain maka
sebenarnya ia adalah orang yang batinnya rusak. Orang mukmin senantiasa mencari
maaf dan ampunan tetapi orang munafik selalu mencari cela orang lain.
Itulah sebagian pintu-pintu masuknya
setan untuk menguasai benteng hatinya.
Salah
satu upaya untuk membentengi hati dari masuknya serbuan setan adalah dengan
menutup semua pintu masuknya setan dengan membersihkan hati kita dari
sifat-sifat tercela yang disebutkan di atas. Bila kita bisa memutuskan akar
semua sifat tercela maka setan mendapatkan berbagai halangan untuk memasukinya
ia tidak bisa menembus ke dalam karena zikrullah. Namun perlu diketahui bahwa
zikir tidak akan kokoh di hati selagi hati belum dipenuhi dengan ketakwaan dan
dijauhkan dari sifat-sifat tercela. Bila orang yang hatinya masih diliputi oleh
akhlak tercela maka zikrullah hanyalah omongan jiwa yang tidak menguasai hati
dan tidak akan mampu menolak kehadiran setan. Oleh sebab itu Allah berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang
bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah,
maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya." (Al AÂ’raaf
[7]: 201)
Perumpamaan
setan adalah bagaikan anjing lapar yang mendekati anda. Bila anda tidak
memiliki roti atau daging pasti ia akan meninggalkanmu walaupun cuma
menghardiknya dengan ucapan kita. Tapi bila di tangan kita ada daging maka ia
tidak akan pergi dari kita walaupun kita sudah berteriak ia ingin merebut
daging dari kita. Demikian juga hati bila tidak memiliki makanan setan akan
pergi hanya dengan dzikrullah. Syahwat bila menguasi hati maka ia akan mengusir
dzikrullah dari hati ke pinggirnya saja dan tidak bisa merasuk dalam relung
hati. Sedangkan orang-orang muttaqin yang terlepas dari hawa nafsu dan
sifat-sifat tercela maka ia akan dimasuki setan bukan karena syahwat tapi
karena kelalaian dari dzikrullah apabila ia kembali berdzikir maka setan langsung
lari. Inilah yang ditegaskan firman Allah dalam ayat sebelumnya:
Artinya: "Dan jika kamu ditimpa
sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Al A’raaf [7]: 200)
Dalam ayat lain disebutkan:
Artinya:
"Apabila kamu membaca Al Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan
kepada Allah dari setan yang terkutuk. Sesungguhnya setan ini tidak ada
kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.
Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya
jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah."
(An Nahl [16] : 98-100)
Mengapa
Rasulullah SAW pernah bersabda: “Bila Umar ra. Melewati suatu lereng maka setan
mengambil lereng selain yang dilewati Umar.”? Karena Umar memiliki hati yang
bersih dari sifat-sifat tercela sehingga setan tidak bisa mendekat. Kendatipun
hati berusaha menjauhkan diri dari setan dengan dzikrullah tapi mustahil setan
akan menjauh dari kita bila kita belum membersihkan diri dari tempat yang
disukai setan yaitu syahwat, seperti orang yang meminum obat sebelum melindungi
diri dari penyakit dan perut masih disibukkan dengan makanan yang kerasa
dicerna. Taqwa adalah perlindungan hati dari syahwat dan nafsu apabila
zikrullah masuk kedalam hati yang kosong dari zikir maka setan mendesak masuk
seperti masuknya penyakit bersamaan dengan dimakannya obat dalam perut yang
masih kosong.
Allah SWT berfirman :
Artinya:
"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi
orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang
dia menyaksikannya." (Qaaf [50]: 37)
Semoga bermanfaat.
10:03 AM
admin
No comments